UNSUR-UNSUR DAN HASIL KEBUDAYAAN DI INDONESIA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan sebagai
”kultur” dalam bahasa Indonesia.
Definisi Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan
dari generasi ke generasi. Budaya tebentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Budaya juga dapat diartikan sebagai
suatu pola hidup menyeluruh , budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan prilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian,
budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan Indonesia bisa diartikan
seluruh ciri khas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya nasional
indonesia, yang termasuk kebudayaan Indonesia itu adalah seluruh kebudayaan
lokal dari seluruh ragam suku-suku di Indonesia.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
permasalah yang ditanyakan dalam makalah ini antara lain:
1. Apa yang
dimaksud dengan Kebudayaan?
2. Apakah
yang dimaksud dengan Unsur-unsur Kebudayaan?
3. Apakah
yang dimaksud dengan Hasil Kebudayaan?
C. Tujuan
Penulisan
Kita bisa
mengetahui dan mengenal apa itu kebudayaan diIndonesia. Kita juga dapat
mengetahui hasil dan unsur-unsur kebudayaan di Indonesia.
BAB
II
UNSUR-UNSUR
DAN HASIL KEBUDAYAAN INDONESIA
Istilah kebudayaan merupakan tejemahan
dari istilah culture dari bahasa Inggris. Kata culture berasa dari bahasa latin
colore yang berarti mengolah, mengerjakan, menunjuk pada pengolahan tanah,
perawatan dan pengembangan tanaman dan ternak. Upaya untuk mengola dan
mengembangkan tanaman dan tanah inilah yang selanjutnya dipahami sebagai culture.
Sementara itu, kata kebudayaan berasal
dari bahasa sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi.
Kata buddhi berarti budi dan akal. Kamu besar Bahasa Indonesia mengartikan
kebudayaan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budaya) manusia
seperti kepercayaan, kesenian, dan adat – istiadat.
E.B. Taylor mendefinisikan kebudayaan
sebagai hal yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adapt-istiadat, kebiasaan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
Menurut Koentjaningrat (1985)
kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Definisi
lebih singkat terdapat pada pendapat Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
(1964), menurut mereka kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Ada beberapa pendapat ahli yang
mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai
berikut:
1.1. Melville
J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
a.
Alat-alat teknologi
b.
Sistem ekonomi
c.
Keluarga
d.
Kekuasaan politik
1.2. Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
a.
Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama
antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam
sekelilingnya
b.
Organisasi ekonomi
c.
Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas
untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
d.
Organisasi kekuatan (politik)
2.
Unsur
Budaya Universal
Kebudayaan di setiap daerah di Indonesia
tentunya berbeda-beda dan sangat beragam, hal itu di tegaskan oleh adanya bukti
yang menyebutkan Indonesia memiliki banyak sekali suku-suku yang
tentunya dari setiap suku-suku tersebut memiliku beragam kebudayaan
.Setiap kita akan pergi ke suatu daerah ataupun Negara sekalipun tentunya kita
akan menemukan ke tujuh unsur budaya yang terdapat dalam masyarakat yang
diantaranya ada Bahasa, Kesenian, Religi, Sistem Pengetahuan, Sistem
Kemasyarakatan, Mata pencahariandan system ekonomi, dan Peralatan
dan perlengkapan hidup manusia.
2.1. Bahasa
Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan yang dapat di sebut sebuah sistem yang membuat
manusia saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan,
lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati
atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia
dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama
masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk
masyarakat. Bahasa dengan budaya sangatlah berkaitan erat karena dari setiap
Budaya tidak lah lepas dari adanya suatu bahasa dan tentunya berbeda-beda
bahasa pun menunjukan adanya budaya yang berbeda-beda dan beragam. Contohnya :
Ketika kita masuk ke daerah Sunda tentunya kita dapat menilai bahwa dari bahasa
yang mereka ucapkan itu watak dari orang-orang sunda itu ramah, sopan, santun.
2.2. Kesenian
Setelah
memenuhi kebutuhan fisik tentunya manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat
memuaskan diri manusia yang merupakan sebagai sarana hiburan dan kesenian
ini sangatlah mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari
ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga mereka. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi,
manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga
perwujudan kesenian yang kompleks. Sebagai perwujudan dari adanya kebutuhan
manusia akan suatu sarana hiburan ( kebutuhan psikis ). Kesenian di tiap-tiap
daerah tentunya memiliki perbedaan dan ciri masing-masing namun semuanya
tentunya memiliki bentuk dan keindahan tersendiri yang menjadi cirri khas nya
masing-masing. Contohnya : Di suku sunda terkenal dengan alat-alat music yang
terbuat dari bambu yang tentunya memiliki filosofi masing-masing dari setiap
alat musik tersebut seperti angklung alat memiliki filosofi persatuan atau kebersamaan. Sebab, dalam bermain
angklung harus dilakukan bersama-sama. Sejago apapun seseorang, tidak akan
indah nadanya jika hanya bermain sendiri .
2.3. Religi
Suatu
kebudayaan tentunya tidak lepas dari adanya suatu kepercayaan atau suatu
keyakinan atau yang sering di sebut dengan Agama hal tersebut terjadi di
karenakan ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat
terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi
dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu
bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup
bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem
kepercayaan kepada penguasa alam semesta. Selain itu system kepercayaan atau
system keyakinan ini pun dapat mempengaruhi Kesenian dan kebudayaan yang ada di
masyarakat. Contohnya : Orang-orang bali yang menganut agama Hindu tentunya
kebudayaan nya pun akan menuruti dengan apa yang menjadi keyakinan mereka
seperti adanya acara-acara keagamaan yang menjadi kebudayaan dan kesenian
mereka sendiri yang menjadi cirri khas dari masyarakat bali tersebut, seperti
adanya upacara yang memadukan alat music yang tujuannya untuk memuja dewa dan dewi
yang mereka percayai.
2.4. Sistem Pengetahuan
Sistem
pengetahuan disini merupakan suatu unsur kebudayaan yang berfungsi untuk
menjawab memecahkan suatu masalah dengan ilmu pengetahuan yang ada. Dan system
pengetahuan disini tentunya di dapat dari adanya suatu proses yang di namakan
belajar. Contohnya : Sistem pengetahuan masyarakat laut dan masyarakat
pertanian tentunya berbeda, masyarakat pesisir laut tentunya memiliki
pengetahuan bagaimana cara melaut yang baik dan benar sehingga mereka dapat
mengetahui kapan waktu yang tepat untuk pergi melaut, sedangkan masyarakat
pertanian tentunya sistem pengetahuan mereka lebih menekankan kepada bidang
bercocok tanam. Dengan kata lain dapat di katakana bahwa masyarakat atau
manusia itu memiliki sistem pengetahuan yang berbeda satu sama lain nya
tergantung dari situasi lingkungan mereka masing-masing.
2.5. Sistem Kemasyarakatan
Sistem
kemasyarakatan atau sistem social tentunya sangatlah di butuhkan manusia untuk
hidup berkelompok, berorganisasi dan bermasyarakat Sistem kemasyarakatan ini
muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang
paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing
antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu. Dan
biasanya di Indonesia ini sistem kemasyarakatan adat lah yang di anut karena
sistem ini biasanya bertumpu kepada warisan leluhur dan menjungjung tinggi adat
istiadat yang merupakan jati diri nya. Sistem kemasyarakatan adat disini
cirri-cirinya bersifat mengikat dan barang siapa yang melanggar maka akan di
beri hukuman. Contohnya : Masyarakat baduy yang merupakan masyarakat yang
menganut ajaran sunda wiwitan yang tak menghilangkan adat istiadat dari leluhur
mereka, mereka cenderung berpegang teguh pada nilai yang di wariskan oleh nenek
moyang nya dan bagi yang melanggar maka akan di hukum yaitu di keluarkan dari
masyarakat baduy tersebut maka kita mengenal dengan sebutan baduy dalam (yang
masih berpegang teguh pada ajaran leluhur) dan baduy luar (yang sudah mengenal
budaya modern).
2.6. Mata Pencaharian Dan Sistem Ekonomi
Dalam kehidupannya manusia tentu
membutuhkan suatu mata pencaharian dan sistem ekonomi untuk bertahan hidup,
selain itu dengan adanya mata pencaharian dan sistem ekonomi manusia dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang meliputi kebutuhan produksi, distribusi,
dan konsumsi. Hal tersebut pun tentunya harus sesuai dengan apa yang menjadi
potensi di daerah nya masing-masing yang bisa di jadikan sebagai mata pencaharian
dan sistem ekonomi. Contohnya : Di daerah laut tentunya merupakan ladangnya
bagi para nelayan untuk mencari ikan sebagai mata pencahariannya dan tentunya
sistem ekonomi mereka tidak lah jauh dari proses produksi, konsumsi, dan
distribusi yang berkaitan dengan apa hasil dari mata pencaharian mereka berupa
hasil-hasil laut.
2.7. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
Sistem peralatan dan perlengkapan hidup
manusia atau yang sering di sebut tekhnologi merupakan suatu sistem yang di
ciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, karena dengan adanya suatu
tekhnologi maka manusia akan semakin mudah untuk memenuhi kebutuhannya.
Contohnya: Seperti masyarakat pedesaan lebih mengenal alat-alat untuk bekal
mereka hidup di pedesaan yang lebih sering di habiskan untuk mengolah sawah
ataupun berkebun seperti kerbau dan traktor untuk membajak sawah, selain itu
ada pula pakaian, makanan, dan lain sebagainya dan tentunya berbeda jika di
bandingkan dengan peralatan dan perlengkapan masyarakat kota.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan artefak.
3.1.Gagasan(Wujudideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
3.2.Aktivitas(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3.3.Artefak(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
1. Bidang seni
1.1.
Seni batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki
nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya
Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan
keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa
lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai
ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke
dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik
pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak
"Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik
adalah lazim bagi kaum lelaki.Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi
yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal
dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status
seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya
dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.Batik merupakan warisan
nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga
pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu
itu memakai batik pada Konferensi PBB.contohnya: batik jawa,batik cirebon,batik
solo,batik yogyakarta,dll
1.2.
Seni tari
Tari adalah gerak tubuh secara
beriramayang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan,
mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik
pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin
disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari,
berjalan, atau bersenam. Gerak di dalam tari bukanlah gerak yang realistis,
melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif dan estetis.
Sebuah tarian sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa buah unsur,yaitu wiraga (raga), Wirama (irama), dan Wirasa (rasa). Ketiga unsur ini melebur menjadi bentuk tarian yang harmonis. Unsur utama dalam tari adalah gerak. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan manusia. Unsur- unsur anggota badan tersebut didalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri, bergabung ataupun bersambungan.contohnya: Tari Saman Meuseukat, Tari Kecak, Tari Pendet,Tari Gambyong,dll.
Sebuah tarian sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa buah unsur,yaitu wiraga (raga), Wirama (irama), dan Wirasa (rasa). Ketiga unsur ini melebur menjadi bentuk tarian yang harmonis. Unsur utama dalam tari adalah gerak. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan manusia. Unsur- unsur anggota badan tersebut didalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri, bergabung ataupun bersambungan.contohnya: Tari Saman Meuseukat, Tari Kecak, Tari Pendet,Tari Gambyong,dll.
1.3.
Seni wayang
Wayang adalah seni dekoratif yang
merupakan ekspresi kebudayaan nasional. Disamping merupakan ekspresi kebudayaan
nasional juga merupakan media pendidikan, media informasi dan hiburan. Wayang
merupakan media pendidikan, karena ditinjau dari segi isinya banyak memberikan
ajaran – ajaran kepada manusia. Baik manusia sebagai individu atau sebagai
anggota masyarakat. Jadi wayang dalam media pendidikan, terutama pendidikan
budi pekerti, besar sekali manfaatnya. Wayang menjadi media informasi, karena
dari segi penampilannya, sangat komunikatif dan dapat dipakai untuk memahami
suatu tradisi, serta dapat dipakai sebagai alat untuk mengadakan pendekatan
kepada masyarakat, dan memberikan informasi mengenai masalah – masalah
kehidupan serta segala seluk – beluknya. Wayang juga dianggap sebagai media
hiburan, karena wayang dipakai sebagai pertunjukan di dalam berbagai
macam keperluan hiburan. Selain dihibur para peminat dibudayakan
dan diperkaya secara spiritual.contohnya: Wayang kulit,Wayang golek, Wayang
Suluh, Wayang Wahyu,dll.
Bagaimana dengan kedudukan Batik
Indonesia di mata dunia internasional? Ternyata Batik Indonesia dengan
memperhatikan keseluruhan teknik, teknologi, serta cara pengembangan motif
dengan memasukkan unsur budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan
sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of
the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. Dan kini
sering sekali di dunia mode sering mengadakan peragaan Fashion Terbaru
untuk batik
Batik sangatlah erat hubungannya dengan
perkembangan kerajaan-kerajaan yang terdapat di Indonesia terutama kerajaan
Majapahit dan kerajaan-kerajaan yang menyebarakan ajaran Islam di tanah Jawa.
Dalam berbagai catatan sejarah pengembangan batik lebih banyak dilakukan di
masa-masa kerajaan Mataram kemudian pada masa Kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Batik merupakan milik bangsa Indonesia sebagai warisan budaya dunia. Karena
kita tidak tahu persisnya ditemukan batik tetapi menurut perkiraan bahwa batik
ini muncul pada abad ke XVII. Batik mulanya hanya dibuat dengan sentuhan tangan
yang sering disebut dengan batik tulis. Tetapi di masa tahun 1920an telah
mulai dikenalkan adanya batik cap yang dimaksudkan agar proses pembuatan batik
tidak serumit dulu hanya dengan membuat master motif batik dan kemudian dicap
kan ke kain putih.
Kesenian batik adalah seni gambar
diatas kain putih yang menjadi dalah satu kebudayaan keluarga
kerjajaan-kerajaan. Pada awalnya proses pembuatan batik hanya dikhususkan di
dalam keraton saja dan diperuntukan untuk keluarga kraton. Namun lambat laun
batik juga digemari warga karena coraknya yang begitu indah dan terjadi masa
keterbukaan didalam keraton. Lama-kelamaan kesenian batik ini ditiru ole rakyat
terdekat kraton selanjutnyameluas menjadi salah satu lapangan pekerjaan bagi
para wanita. Sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan
eksklusif perempuan sampai ditemukannya batik cap yang memungkinkan masuknya
kaum laki-laki ke dalam bidang ini. Hingga sekarang ini batik masih
menjadi salah satu mata pencarian utama bagi masyarakat-masyarakat di
Indonesia.
Batik masih mempunyai daya pikat yang
luar bias terhadap para pecintanya kareana corak-corak batik yang sangat dinamis
dan memiliki arti disetiap lukisannya. Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi
oleh berbagai pengaruh asing. Pada awalnya, batik memiliki ragam corak dan
warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan
tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para
pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti
merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix.
Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah
corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga
benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga
warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan
coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya
masing-masing corak memiliki Batik mempunya banyak corak dan motif, ini
semua tergantung darimana batik itu berasal. Banyak motof dan corak batik
misalnya Batik Yogyakarta mempunyai corak dasar putih dan motof segai berikut :
1.
Motif Batik Kawung (Motif Batik Tulis)
Zat Pewarna : Naphtol
Digunakan : Sebagai kain
panjang
Unsur Motif :Geometris
Makna Filosofi : Biasa
dipakai raja dan keluarganya sebagai lambang keperkasaan dan keadilan
2. Motif
Batik Parang Kusumo (Motif Batik Tulis)
Zat Pewarna
: Naphtol
Digunakan :
Sebagai kain saat tukar cincin
Unsur Motif
: Parang, Mlinjon
Ciri Khas :
Kerokan
Makna
Filosofi : Kusuma artinya bunga yang mekar, diharapkan pemakainya terlihat
indah
Pantaslah
kita berbangga karena kita dilahirkan di tanah yang memunyai banyak nilai-nilai
kearifan lokal. Kita sebagai generasi penerus bangsa masa depan hendaknya
selalu menghargai batik dan tidak menganggap batik ini masalah yang sepele.
Masih teringat dengan jelas pada tahun 2008 an bahwa batik di klaim Negara
tetangga yang notabene tidak memiliki catatan sejarah sedikitpun tentang batik.
Tetapi karena perjuangan rakyat Indonesia sebagai pemilik dari batik, UNESCO
menetapkan bahwa batik adalah suatu warisan budaya yang dimiliki oleh
Indonesia. Mari kita dorong lagi gerakan gemar batik dengan selalu senantisa
menjaga kelestariannya. Kita mulai dari diri kita sendiri, mulailah menghargai
karya anak bangsa sendiri yaitu dengan memakai batik asli Indonesia.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini menjelaskan
tentang pengertian budaya yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya,
Menurut Koentjaningrat (1985) kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan,
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan belajar. Lalu menemukan tujuh unsur budaya diantaranya ada
Bahasa, Kesenian, Religi, Sistem Pengetahuan, Sistem Kemasyarakatan, Mata
pencahariandan system ekonomi, dan Peralatan dan perlengkapan hidup
manusia. Yang menghasilkan salah satunya yaitu seni batik, seni tari dan seni
wayang.
B.
SARAN
Adapun saran untuk kesimpulan diatas
yaitu:
Pantaslah
kita berbangga karena kita dilahirkan di tanah yang memunyai banyak nilai-nilai
kearifan lokal. Kita sebagai generasi penerus bangsa masa depan hendaknya
selalu menghargai batik dan tidak menganggap batik ini masalah yang sepele.
Kembangkanlah budaya Indonesia dan teruslah berkreatif.
0 komentar:
Posting Komentar